Menuju Puncak
Bermula dari AFI, lalu ikutan juga dalam kampanye salah satu capres Indonesia, kemudian nampang juga di salah satu iklan rokok.. Apakah itu? yups, itu dia kata-kata "Menuju Puncak" yang akhir-akhir ini lagi ngetop banget..
Anyway menyambung dengan kata-kata "Menuju Puncak" tersebut, weekend kemarin gue pergi Menuju Puncak bersama teman-teman.. kebetulan salah satu teman gue ada villa di daerah Cisarua, lumayan dekat dengan Taman Safari.. Udah lama juga sih gak refreshing ke Puncak.. Kalau puncak, ada beberapa "ritual" yang bisa dilakukan seperti menyantap hidangan siang di Rindu Alam, makan jagung bakar disertai bandrek dan bajigur untuk menghangatkan tubuh ketika malam tiba, sambil melihat lampu-lampu kota di kejauhan..
Tapi kalau makan di warung-warung itu harus ekstra hati-hati karena mereka gak punya "price list" alias daftar harga, jadi masang harga "seenak`e dewe".. Masa kalau di warung itu 10 tusuk sate ayam harganya sama dengan 10 tusuk sate kambing, 15ribu.. Pisang bakar juga amit-amit mahalnya, 9 ribu.. padahal cuma pisang kecil dibakar dan ditaburi sedikit keju.. Jagung bakar dan bandrek juga lumayan mahal, padahal di warung beli-nya.. Jadi sepertinya lebih murah makan di restoran deh, karena harganya lebih jelas..
Menuju puncak.. lalalalalala...